BismiLLAAHirrohmaanirrohiim........
Menurut legenda, kata "BANDUNG" berasal dari kata Bendung atau Bendungan sebagai asal-usul sebuah daratan yang merupakan hasil terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang lalu membentuk Danau. Legenda laen yang diceritakan oleh Orang-orang Tua di Bandung mengatakan bahwa nama "BANDUNG" diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan. Kendaraan air nieh disebut perahu bandung dan digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari Citarum dalam usahanya mencari tempat kedudukan Kabupaten yang baru untuk menggantikan Ibukota yang lama di Dayeuhkolot.
Legenda yang paling terkenal untuk menceritakan sejarah Kota Bandung adalah Legenda Sangkuriang. Dalam legenda nieh dikisahkan bagaimana terbentuknya danau Bandung, dan bagaimana terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu, lalu bagaimana keringnya danau Bandung sehingga meninggalkan Cekungan seperti sekarang nieh. Air dari danau Bandung menurut legenda menjadi kering karena mengalir melalui sebuah gua yang bernama Sangkyang Tikoro.
Kota Bandung secara geografis memang dikelilingi oleh Pegunungan. Menurut catatan Van Bemmelen (1935) tentang sejarah geologi Bandung, dinyatakan bahwa pada masa lalu Kota Bandung memang merupakan sebuah telaga atau danau yang kemudian surut. Surutnya muka air danau Bandung purba tersebut tidaklah sekaligus dimana daerah terakhir sisa-sisa danau yang menjadi kering adalah Situ Aksan di kawasan Bandung Barat, daerah nieh pada tahun 1970-an masih merupakan danau tempat berpariwisata, tetapi saat nieh sudah menjadi daerah pemukiman.
Kota Bandung mulai dijadikan sebagai kawasan pemukiman sejak pemerintah kolonial Hindia-Belanda melalui Gubernur Jenderalnya waktu itu Herman Willem Daendels, mengeluarkan surat keputusan tanggal 25 September 1810 tentang pembangunan sarana dan prasarana untuk kawasan nieh. Dikemudian hari peristiwa nieh dijadikan sebagai hari jadi Kota Bandung. Kota Bandung secara resmi mendapat status gemeente (kota) dari Gubernur Jenderal J.B. Van Heutsz pada tanggal 01 April 1906 dengan luas wilayah saat itu sekitar 900 ha dan bertambah menjadi 8.000 ha di tahun 1949, sampai terakhir bertambah menjadi luas wilayah saat nieh yaitu 16.767 ha.
Pada masa perang kemerdekaan, pada tanggal 24 Maret 1946, sebagian kota nieh dibakar oleh para Pejuang Kemerdekaan sebagai bagian dalam strategi perang waktu itu. Peristiwa nieh dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api dan diabadikan dalam lagu Halo-Halo Bandung. Pada saat itu Kota Bandung kemudian ditinggalkan oleh sebagian penduduknya yang mengungsi ke daerah laen.
Pada masa pemerintahan kolonial, sebuah perguruan tinggi teknik pertama di INDONESIA ( Technische Hoogeschool, sekarang ITB ) didirikan di Bandung. Selain itu, kota nieh juga menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955, suatu pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialime, dimana Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibukota Asia-Afrika.
Kini, kota Bandung yang terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduk. Sedangkan wilayah Bandung Raya (wilayah Metropolitan Bandung) merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek dan Gerbangkertosusila. Walaupun luas dan padat, pada tahun 1990 kota Bandung dinyatakan sebagai salah satu Kota Teraman di dunia berdasarkan survei majalah TIME.
"Kota Kembang" merupakan sebutan laen untuk kota Bandung, karena pada jaman doeloe kota nieh dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung di masa pemerintahan kolonial disebut juga sebagai "Parijs Van Java" karena kesejukan udara dan keindahan lanskapnya.
Akankah sebutan-sebutan Kota Kembang dan Parijs Van Java nieh akan tetap menjadi kebanggaan Bandung jika ruang terbuka hijaunya semakin menipis??..........
- Semoga bermanfaat, Jum'at 04 November 2011 / 11.05 wib. Muharram Antonio -.